Kamis, 19 Juli 2012

Rizqi di tangan Allah


Sering kali kita mendengar kata2 "bahwa jodoh, rizqi, dan kematian (maut) ada di tangan tuhan". marilah kita tela'ah kisah kecil ini, semoga dapat menjadi acuan keimanan kita, keyaqinan kita, dan semangat kita dalam beribadah kepada Allah S.W.T

Ada seorang pria kaya raya (konglomerat) di kota istambul yang merencanakan akan memonopoli beras di pasaran selama satu tahun. Ketika para petani istambul menyelesaikan panennya, ia pun mengirim anak buahnya ke gerbang kota, disanalah mereka membeli beras2 para petani yang berdatangan dari berbagai pelosok, dan membawanya ke gudang gudang. hingga tak sebutir beraspun dari panen petani yang masuk ke pasar2. sang juragan pun membayangkan betapa keuntungan yg akan ia raih akan sedemikian besar.

Setelah semua terkumpul sang juragan pun memilah milah jenis beras, mulai dari kelas 1, sampai kelas beras yg paling rendah kwalitasnya. Pada salah satu sudut gudang yang paling akhir tersimpan beras dg kwalitas paling bagus. beras ini merupakan beras varietas terbaik, yg di tanam di lahan yg bagus, dan telah menerima sejumlah cahaya matahari serta mendapat pengairan yag optimal. Ketika juragan melihat beras ini, ia pun memutuskan membawa sejumlah beras itu untuk keperluannya sendiri.

Saat makan malam tiba, telah terhidang dihadapannya sepiring nasi dari beras yang bagus, yang di masak dengan mentega dan bumbu2 penyedap. segeralah ia menyuap sesendok nasi ke mulutnya. Namun, apa daya nasi tersebut justeru malah tersumbat di tenggorokannya, ia tak dapat menelannya ataupun memuntahkannya.

Tak peduli apapun yg ia lakukan, nasi itu tetap saja menyumbat tenggorokannya. ia pun memanggail dokter keluarganya, dokter itu menepuk2 pundaknya dan memijit2nya. namun usahanya tak menolong. nasi itu masih saja tersedak di tenggorokan sang juragan. Akhirnya sang dokter pun menyarankan: "Kupikir anda harus menjalani tracheotomi. Itu operasi mudah, kita hanya perlu memotong tenggorokanmu dan mengeluarkan nasinya secara langsung".

Sang juragan terkejut bukan kepalang atas gagasan dokter pribadinya. ia pun memanggil para dokter ahli THT untuk berkonsultasi, sayangnya para dokter spesialis ini pun menganjurkan hal yang sama.

Tiba2 sang juragan ingat Syeikh shufi yang selama ini menjadi penasihat spiritualnya. yang juga di kenal memiliki kekuatan penyembuhan. Ia pun langsung menemui syeikh itu dan mengadukan masalahnya, lalu sang shufi berkata: "Ya, aku tahu bagaimana cara menyembuhkanmu. namun kamu harus mengerjakan semua perintahku secara tepat waktu". "Esok pagi ambillah penerbangan ke San fransisco, sesampainya di bandara san fransisco kamu naiklah taksi ke arah hotel St.francis, Carilah kamar 301, berbeloklah ke kiri, dan kondisimu akan segera pulih".

Karena percaya akan reputasi sang Syeikh, dan demi menyelamatkan tenggorokannya dari pada di gorok, sang juragan pun akhirnya mengikuti intruksi dari syeikhnya. Betapa sulit dan sangat terganggunya sang juragan dengan nasi yang menyumbat di tenggorokannya, ia jadi sulit bernafas, dan hanya bisa minum sedikit air dari waktu ke waktu. Setibanya di san fransisco ia lgsg menuju hotel St.francis, dan langsung naik ke kamar 301, semua lancar2 saja setidaknya hotel dan semua ruangan yang di ceritakan syeikhnya memang ada di sana.

Ia lantas mengetuk pintu kamar 301. yg kebetulan telah terbuka separo, sesaat menunggu, ia kemudian mendorong perlahan pintu itu dan menerobos masuk, dan melangkah ke sebelah kiri ruangan, disana ia mendapati seorang laki2 yg sedang terbaring tidur di ranjang, mendengkur perlahan. Tiba2 sang juragan kaya raya ini bersin. dan dengan bersinnya itu nasi yang menyumbat tenggorokannya ikut pula keluar. dan masuk ke mulut si pria yg tidur, yang seketika terbangun hingga secara tak sengaja ia pun menelan nasi yang tiba2 mampir ke mulutnya.

Pria yang terbangun itu ternyata sama sama berkebangsaan turki, jelas terkaget kaget dan otomatis saja berteriak dalam logat turkinya yang kental, "Ada apa gerangan? siapa anda ini?"

Sang juragan pun menceritakan semua apa yg di alaminya, hingga sampai ke san fransisco. keduanya terkagum2 atas apa yang terjadi. pria turki penghuni kamar 301 itu ternyata penduduk asli istambul dan berasal dari lingkungan dimana sang juragan tinggal.

Ketika juragan kembali ke istambul, iapun lgsg menuemui syaikhnya. dimana ia langsung mendapat penjelasan dari syeikh, bahwa nasi yang coba ia telan tidaklah di peruntukkan baginya. Nasi tersebut merupakan hak pria yang ia temui di San fransisco. karna nasi itu bukanlah haknya maka sang juragan pun tak dapat menelannya, Satu satunya jalan adalah memberikan nasi itu kepada orang yang ber hak menerimanya. kemudian sang Syeikh menekankan: "Ingatlah, apapun yg di peruntukkan bagimu, akan menghampirimu. dan apapun yg di peruntukkan bagi orang lain, akan sampai juga kepada mereka".

Sadar akan ucapan syeikh shufi itu, ke'esokan paginya iapun membuka gudang2nya dan mendistribusikan seluruh berasnya ke seluruh warga miskin di istambul.

1 komentar:

Mansyur mengatakan...

Artikel yang Menarik.. Marhaban Yaa Ramadhan.. jalan2 ketempat sahabat yang islami..

Posting Komentar