Senin, 09 April 2012
Tukang cukur amatir
Nasrudin dianggap sebagai guru
sufi bahkan ia dipanggil sebagai
Mullah, hal ini menujukkan dia
memang berilmu. Pada suatu hari
-Nasrudin pergi ke tukang cukur.
Sialnya si tukang cukur bekerja
amat lamban karena pisaunya
tumpul. Setiap kali pipi Nasrudin
tergores hingga berdarah.
Tukang cukur cepat cepat
mengambil sejumput kapas dan
meletakkannya pada luka itu. Hal
ini berlangsung terus hingga
beberapa kali. Sampai wajah
Nasrudin penuh dengan
jumputan-jumputan kapas. Ketika
si tukang cukur hendak
melanjutkan dengan pipi
Nasrudin yang satunya, tiba-tiba
saja Nasrudin melompat dan
memandangi wajahnya di kaca.
"Cukup, terima kasih, Saudara!
Aku telah memutuskan untuk
menanam kapas di pipi kiri dan
gandum di pipi yang lain!"
Label:
Nashruddin Hoja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar